web 2.0

Pengertian Hadits


HADITS adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur’an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
Ada banyak periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi hadits-hadits ada tujuh ulama yakni: Imam Bukhari, Imam Muslim, ImamAhmad, Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.
Ada macam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini.
ü  Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi
o   Hadits Mutawatir
o   Hadits Ahad
§  Shahih
§  Hasan
§  Dhoif
ü  Menurut macam perawihnya
o   Hadits yang bersambung sanadnya (hadits Mar’fu atau Maushul)
o   Hadits yang terputus sandanya
§  Muallaq
§  Mursal
§  Mudallas
§  Munqathi
§  Mu’dhol
ü  Hadits-hadits dhoif disebabkan oleh cact perawi
o   Maudhu’
o   Matruk
o   Mungkar
o   Mu’allal
o   Mudhthorib
o   Maqlub
o   Munqalib
o   Mudraj
o   Syadz
ü  Beberapa pengertian dalam ilmu hadits
ü  Beberapa kitab hadits yang msyur / populer
1.       Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi
1.1.    Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits bisa dikatakan sebagai hadits Mutawatir:
ü  Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera
ü  Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta. Sifatnya Qath’iy
ü  Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama
1.2.    Hadits Ahad
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya adalah “zhonniy”. Sebelumnya para ulama membagi hadits Ahad mencadi dua macam yakni: hadits Shahih dan hadits Dhoif. Namun Imam At-Tirmidzi kemudian membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam yaitu:
1.2.1.  Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah, hadits shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan
ü  Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
ü  Harus bersambung sanadnya
ü  Diriwayatkan oleh orang/perawi yang adil
ü  Diriwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
ü  Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang shahih)
ü  Tidak cacat walaupun tersembunyi
1.2.2.  Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz
1.2.3.  Hadits Dhoif
Ialah hadits yang tidak bersambung sanadnya dan perawinya oleh oran yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.
2.       Menurut macam perawinya
2.1.    Hadits yang bersambung sandanya
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sandanya hingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits ini disebut hadits Marfu’ atau Maushul
2.2.    Hadits yang terputus sanadnya
1.                    Hadits Mu’allaq
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung yaitu: hadits yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya yang berarti termasuk hadits dhoif
2.2.2          Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang dikirm yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi’in dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu
2.2.3          Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya
2.2.4          Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi’in
2.2.5          Hadits Mu’dhol
Disebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi’it dan tabi’in dari Nabi Muhammadh shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dari sahabat tanpa menyebutkan tabi’in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri hadits Shahih tersebut diatas adalah termasuk hadits-hadits dhoif
3           Hadits-hadits dhoif disebabkan oleh cacat perawi
3.1   Hadits Maudhu’
Yang berarti yang hilang yaitu hadits dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadits ini adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits
3.2   Hadits Matruk
Yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh berdusta
3.3   Hadits Mungkar
Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawih yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya/jujur
3.4   Hadits Muallal
Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadits Muallal adalah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits Ma’lul (yang dicacati) atau disebut juga hadits Mu’tal (hadits sakit atau cacat)
3.5   Hadits Mudhthorib
Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan
3.6   Hadits Maqlub
Artinya yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi)
3.7   Hadits Munqalib
Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah
3.8   Hadits Mudraj
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi atau lainnya
3.9   Hadits Syadz
Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi yang terpercaya pula. Demikian menurut sebagian ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang dihafal ulama hadits. Sedang yang banyak dihafal ulama hadits disebut juga hadits Muhfudz
4         Beberapa pengertian (istilah) dalam ilmu hadits
4.1   Muttafaq ‘alaih
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, atau dikenal juga dengan Hadits Bukhari – Muslim
4.2   As Sab’ah
As Sab’ah berari tuju perawi, yaitu:
1.       Imam Ahmad
2.       Imam Bukhari
3.       Imam Muslim
4.       Imam Abu Dawud
5.       Imam Tirmidzi
6.       Imam Nasa’i
7.       Imkam Ibnu Majah
4.3   As Sittah
Yaitu enam perawi yang disebut pada As Sab’ah, kecuali Imam Ahmad bin Hanbal
4.4   Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang disebut pada As Sab’ah, kecuali Imam Bukhari dan Imam Muslim
4.5   Al Arba’ah
Yaitu empat perawi yang disebut pada As Sab’ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim
4.6   Ats Tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang disebut pada As Sab’ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah
4.7   Perawi
Yaitu orang yang meriwayatkan hadits
4.8   Sanad
Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadits. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama menjadi sanad hadits itu adalah perawi juga
4.9   Matan
Matan adalah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihiw wa sallam, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrinya



0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Kunjungannya Pada Blog Kami
Semoga Blog Kami Bermanfaat Bagi Anda